BUOL SALING SAPA
SEJARAH BUOL
zaman kuno abad (1-1500 M)
kehidupan pemerintahan
kisah empat buah negeri
Zaman terdahulu, bahwa TILO Ombu
kilan pindah dari gunung Pogogul lalu menempati daratan ditepi sungai
yanag subur, dibawah pimpina datuknya
Donolangit. Tempat tersebut dibuka menjadi kebun. Kebun dalam bahasa buol
sisebut : GUA. Kemudain tempat tersebut diberi nama : GUAMONIAL.
Pertama-tama didirikan tiga
buah rumah yang disebut BOLRE TOTOYU,
Masing-masing untuk DONOLANGIT suami istri dan anak-anaknya. Setelah itu
masyarakat dibagi 4 keelompok dan masing-masing kelompok membuka daerah
baru.pada pemukiman yang baru ini mereka berkembang menjadi empat rumpun
masyarakat yang berdiri sendiri.
Setelah berjalan bebrapa waktu
lamanya seiring dengan berkembang biaknya penduduk,berdirilah empat buah negeri
dan mulai mengatur tata pemerintahan. Keempat buah negeri terseabut
masing-masing bersama : Negeri Biau,Tongon,Talaki, dan Bunobogu pemimpin masing-masing
bergelar TA MODOKA,dan diatas TA MODOKA
dari ke empat negeri itu adalah Donolangit sebagai pimpinan tertinggi
dengan gelar : TIKAYANGANO. Keempat
rumpun masyarakat sudah mengenal peradaban. Menurut perkiraan, ini
terjadi sekitar tahun 1000 M (buku mengenal buol toli-toli hal. 27).
Pemerintah dikendalikan dari
BLORE TOTOYU yang berpusat di Gua Monial. Selama dono langit masi hidup,rakyat
keempat buah negeri hidup rukun dan damai. Mereka hidup tolong menolong sebagi
satu keluarga besar.
Setelah dono langit wafat
kedudukanya diganti oleh : TAMODOKA dari negeri Biau atas perseaatujuan bersama
dari pimpinan ke empat negeri.
Dari kepemimpinanya keadaan mulai
berubah .masing-masing negeri jalan sendiri-sendiri. Kearjsama dan tolong
menolong mulai ditingalkan. Persaatua
makin rapuh, maka keempat negeri mulaikacau dan mundur. Pemimpin yang
baru ini bukanlah tokoh yang bijaksana dan berwibawa seperti Donolangit.
Pada tahun 1100 M, datang
serangan pasukan kerajaan Sigi. Kerajaan Sigi merupakan kerajaan di Lembah Palu
pada saat itu. Negeri Biau yang diserang pasukan Sigi tidak dapat bantuan dari
tiga negeri lainya yang takluk pada pasukan Sigi. Pimpinan ( TAMODOKA) negeri
Biau ditawan bersama sejumlah pengikutunya dan dibawa kenegri sigi. Jadi yang ditawan
dalam peperangan tersebut adalah raja negeri Biau, bukan raja Buol seperti
ditulis dalam beberapa buku sejarah sebelum ini (oleh karena pada pada masa
itu kerajaan buol terbentuk ). Dalam
sejarah kerajaan buol terbentuk karena
timbulnya kesadaran dari rakyat ke empat negeri untuk bersatu kembali,setelah
mengalami serangan bertubi-tubi dari pihak musuh. Serangan itu datangnya dari
kerajaan Sigi dan dari bajaklaut Magindano. Selama puluhan tahun bajak laut
mangindano merajalela di Buol raja ke empat negeri tidak bisa berbuat apa-apa
karena meraka tidak bersatu. Serangan Manginano tersebut antara lain tahun ±
1150 M dan ± 1200 M, dan beberapa kalai
pada masa-masa sesudah itu. Mereka juga menculik putri-putri Buol dibawa
kenegrinya.
Sebagian dari penyerang memilih
menetap di Buol. Terjadilah perkawinan diantara mereka dengan penduduk asli.
Disaamping itu terjadi pula perbauran budaya antara budaya Buol dengan budaya
Sigi/kaili dan antaara budaya Buol dan budaya Mangindano. Maka dalam adat
istiadan buol MOGUTU BWUIYAN dikenal adanya BWUIYAN KAILI yaitu adat leluhur
kaili dan BWUYIAN MANGINAO yaitu adat leluhur Mangindano. Karena adanya
serangan-serangan daari luar itulah kebanyakan pusat-pusat kerajaan buol dahulu
berada dipedalaman.
RAJA MANGAMU PEDIRI KERAJAAN BUOL
Rakyat negeri Biau sangat risau
ditinggalkan pimpinan yang ditawan oleh pasukan Sigi. Mereka bersama-sama
memohon kepada yang maha kuasa supaya diturunkan seorang raja untuk memimpin
mereka. Selang beberapa waktu lamanya atas kehendak Yang Maha Kuasa terjadi
angin tofan dan angn ribut. Setelah cuaca cerah kembali, rakyat negeri Biau
beramai-ramai pergi kegunug Pogogul. Mereka menemukan sepasang manusia.dari
rumpun Kayu BINDONU keluar seorang laki-laki mengaku bernama : Mangamu dan dari
Batu hitam yanng terbelah muncul seorang perempuan yang bernama : SAKILATO.
Mereka menjadi suami istri dan sangat dihormati oleh rakyat karena arif dan
bijaksana dan baik budi pekertinya. Atas kehendak rakyat, kemudian mangamu
diangkat menjadi Raja Biau pada tahun 1380 M. Dalam kepemimpinanya negeri
menjadi makmur dan aman. Kesejahtraan rakyat sangat diutamakan. Mengetahui hal
tersebut maka rakyat dari ketiga negeri sangat berhasrat untuk brgabung dengan
negeri Biau . secara bersama-sama wakil mereka menghadap raja Mangamu
menyampaikan semua maksudnya.
Raja Mangamu menyetujui. Keempat
buah negeri digabung menjadi satu,dalam bentuk sebuah kerajaan yang diberi nama
kerajaan Buol pada tahun 1400 M, dengan Mangamu sebagai Madika ( Raja ) sedangkan
ke tiga TAMODOKA dari negeri Tongon,Talaki dan Bunobogu masing-masing sebagai
raja muda. Dipemukiman Baru sudah terbentuk kampung-kampung yang masing-masing
dipimpin oleh seorang yang tertua dari mereka dengan gelar : TI KAPAYA NO
KAMBUNG . peradaban mulai maju dan berkembang. Masyarakat bersatu dalam
persekutuan hidup yang mempunyai pemimpin masing-masing tapi merasa satu
kesatuan yang dinamakan satu Suku bangsa Buol. Pemerintahan dikendalikan dari
BLORE OPATO = rumah empat.
Tugas pokok pemerintahan adalah
memajukan usaha-usaha untuk kesejahtraan rakyat. Persatuan dan kesatuan
digalang kembali terutama untuk membina keamanan dan pertahanan diri dari
serangan musuh. Rakyat harus hidup tentram, aman dan damai. Padawaktu itu
mereka sudah mengenal bercocok tanam. Tidak dapat lagi mengantungkan diri dari
bahan makana yang diambil dihutan seperti buah-buahan dan umbi-umbian,karena
makin lama makin habis.
Raja Mangamu nama lain : NDUBU I
dicintai rakyatnya ia memerintah pada tahun 1380-1430 M. Dalam sejarah buol
raja Mangamu diyakini sebagai pendiri kerajaan buol, mempersatukan rakyat Buol
dalam suatu kerajaan dan meletakan sasar-dasar pemerintahan yang pertama.
Menurut versi belanda dalam Buol
staat, bahwa raja Buol pertama adalah sultan EATO. Namun setelah diadakan
penelitian dan pengkajian yang mendalam tentang sejarah Buol, maka diyakini
raja buol Biau,Tongon,Talaki dan Bunobogu menjadi sebuah kerajaan yaitu
kerajaan BUOL. Dalam buku sejarah daerah sulawesi tengah tercatat pula nama
dari tiga raja muda yaitu :
DAI PARUNDU : dari negeri Tongon
PULILI BWUTA : dari negeri Talaki
UMAYA (UMAJAD) : dari negeri
Bunobogu
Mangamu mempunya tiga orang anak.
Anak pertama perempuan baernama : ANGGATI BONE,
yang lahir bersama Telur dalam
Gengamanya. Yang kedua lelaki bernama : ANOGU LRIPU dengan kembaranya SAMADA
(songkoraja) anak ketiga barnama : DAIBOLRE dengan kembaranya sebila keris
(sundang).
Sumber : DISINI
Blog Archive
-
▼
2025
(40)
-
▼
May
(24)
- Wilayah Kerajaan Sejarah Kabupaten Donggala
- Perang SIGI (1905-1908)
- Sejarah Lembah Palu
- BUOL SALING SAPA
- Sejarah Kerajaan BUOL
- Zaman Permulaan Magau dan Islam di Palu Tanah Kaili
- Zaman Sejarah
- Zaman Pra Sejarah
- Zaman Klasik dan Saverigading Di Palu Tanah Kaili
- Sejarah Singkat Kecamatan SIGI BIROMARU
- Sejarah Kota Palu
- Menapaki Jejak Pitu Nggota Ngata Kaili
- Kaili itu Ramah, Tapi Jangan Diusik
- Sejarah Desa WATUNONJU
- Sejarah Desa LOLU
- Sejarah Desa LORU
- Sejarah Singkat Desa NAMO
- Sejarah Terbentuknya Ngata Toro, Kulawi
- Sejarah Desa Jono Oge
- Sejarah Desa Oloboju
- Sejarah Desa Baluase
- TO SILONGA
- Islamisasi Ala Cikoang di Lembah Palu: Peran Sayyi...
- Jejak Diaspora Cikoang di Tawaeli
-
▼
May
(24)
0 comments:
Post a Comment